Friday, February 3, 2012

Teori Aktan Model A.J. Greimas


Sejauh mana pemahaman Anda mengenai Teori Aktan atau seringkali disebut juga sebagai Teori Aktansial ataupun Teori Aktansial Model A.J. Greimas? 
Berdasarkan pemahaman saya yang didasarkan pada studi tentang Aktan, secara ringkas saya dapat menjelaskannya dalam uraian berikut ini:

Teori Aktan yang dikembangkan oleh A.J. Greimas merupakan model pendekatan alur. Teori model A.J. Greimas digunakan untuk meneliti tindakan-tindakan tokoh yang dianggap sentral dalam cerita, berikut obsesi dan motivasinya, yang mewakili peristiwa-peristiwa utama di dalam alur cerita.
Perlu diketahui bahwa teori ini ditemukan oleh A. J. Greimas sekitar tahun 1960-an, yang dinamakan teori struktural model aktan (Hebert, 2005: 63). Model aktan adalah alat yang secara teoretis dapat dipakai untuk menganalisa berbagai tindakan riil maupun tematik, namun khusus untuk yang ada di dalam teks sastra atau gambar (ibid.).


Dalam Zaimar (2002: 23) dinyatakan bahwa istilah 'aktan' dalam konsepsi Greimas, artinya adalah pelaku tindakan. Pelaku tindakan tidak dapat digeneralisir sebagai tokoh. Oleh karena itu, pengertian tentang aktan tidak sama dengan pengertian tentang tokoh. Lebih lanjut, Zaimar menjelaskan perbedaan konsep 'aktan' dengan konsep 'tokoh' dalam uraian berikut ini :
  1. Seorang tokoh-aktor dapat memegang beberapa peran aktansial. Misalnya, bisa terjadi dalam suatu cerita, bahwa si pengirim juga merupakan penerima.
  2. Beberapa tokoh-aktor bersama-sama dapat mengisi satu peran aktansial. Jadi, misalnya peran penentang dapat ditempati oleh sekelompok tokoh.
  3. Suatu peran aktansial, kadang-kadang dapat diisi bukan oleh tokoh manusia, melainkan oleh sesuatu yang tidak bernyawa atau sesuatu yang abstrak. Misalnya saja aktan penentang yang dapat diisi oleh gada (senjata), bisa juga oleh kesadaran subjek.
  4. Sebuah ceritera yang kompleks dapat mengandung beberapa alur. Tokoh yang menempati peran aktan subjek pada alur yang satu, bisa menjadi aktan pengirim pada alur yang lainnya (ibid.)

    Di dalam model aktan, suatu tindakan dapat dipecah menjadi enam komponen atau aktan (Hebert, 2005: 63). Enam komponen tersebut antara lain adalah Pengirim (Sender), Penerima (Receiver), Subjek (Subject), Objek (Object), Penolong (Helper), serta Penentang (Opponent). Enam komponen aktan sebagaimana disebut di atas digolong-golongkan menjadi tiga oposisi yang mana masing-masing membentuk sebuah sumbu deskripsi aktan :
  1. Sumbu hasrat (the axis of desire): (1) subjek / (2) objek.
  2. Sumbu kekuatan (the axis of power): (3) penolong / (4) penentang.
  3. Sumbu transmisi (the axis of transmission atau the axis of knowledge): (5) pengirim / (6) penerima (ibid.). 
Analisis aktan adalah dengan memasukkan masing-masing elemen tindakan yang digambarkan ke dalam kelas-kelas aktan (ibid,).

Skema Aktansial





Keterangan :

1. Sumbu Hasrat (Objek - Objek)
  • Subjek atau pahlawan (hero) adalah aktan yang, atas permintaan pengirim, mengadakan perjanjian dengan pengirim, dan menganggap bahwa telah menjadi tugasnyalah untuk mendapatkan objek. Pertanyaannya adalah : "Siapa yang mendapat tugas mencari objek, siapa yang bisa mendapatkan objek?"
  • Objek adalah sesuatu yang dingini pengirim, yang tak ada pada diri pengirim. Pertanyaannya adalah : "Apakah yang diingini si pengirim atau dicari subjek?"
2. Sumbu Kekuatan (Penolong - Penentang)
  • Penolong adalah aktan yang membantu subjek melaksanakan tugasnya. Pertanyaannya adalah : "Siapakah yang mempermudah tugas subjek untuk mendapatkan objek?"
  • Penentang adalah aktan yang membantu subjek melaksanakan tugasnya. Pertanyaannya adalah: Siapakan yang mempermudah tugas subjek untuk mendapatkan objek?
3. Sumbu Transmisi (Pengirim - Penerima)
  • Pengirim adalah aktan yang mempunyai karsa, dialah yang menggerakkan cerita. Dia yang menentukan objek yang dicari dan dia pula yang dapat meminta subjek/pahlawan (hero) untuk mendapatkan objek yang dikehendaki. Pertanyaan untuk menentukan aktan ini adalah : "Siapa yang mempunyai karsa untuk mendapatkan objek yang dikehendaki?"
  • Penerima adalah aktan yang menerima objek yang dicari. Pertanyaan untuk menemukannya adalah : Siapa yang menerima objek?" (Zaimar, 2002: 22-23)


REFERENSI

Hebert, Louis. 2005. Tools for Text and Image Analysis An Introduction to Applied Semiotics    (Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Julie Tabler).

Zaimar, Okke K.S. 2002. Strukturalisme dalam Pelatihan Teori dan Kritik Sastra, PPPG Bahasa 27-30 Mei 2002. Jakarta: PPKB-LPUI.
Share: 

0 comments:

Post a Comment